Kamis, 06 Desember 2012

Sejarah PLC


Sejarah PLC
            PLC pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960-an. Alasan utama perancangan PLC  adalah  untuk  menghilangkan  beban  ongkos  perawatan  dan  penggantian sistem kontrol mesin berbasis relay. Bedford Associate (Bedford, MA) mengajukan usulan yang diberi nama MODICON (kepanjangan Modular Digital controller) untuk perusahaan-perusahaan    mobil    di    Amerika.    Sedangkan    perusahaan lain mengajukan sistem berbasis komputer (PDP-8). MODICON 084 merupakan PLC pertama didunia yang digunakan pada produk komersil.
            Saat kebutuhan produksi berubah maka demikian pula dengan sistem kontrol-nya. Hal  ini  menjadi  sangat  mahal  jika  perubahannya  terlalu  sering.  Karena  relai merupakan  alat  mekanik,  maka,  tentu  saja,  memiliki  umur  hidup  atau  masa penggunaan yang terbatas, yang akhirnya membutuhkan jadwal perawatan yang ketat. Pelacakan kerusakan atau kesalahan menjadi cukup membosankan jika banyak  relai  yang  digunakan.  Bayangkakn  saja  sebuah  panel  kontrol  yang dilengkapi  dengan  monitor  ratusan  hingga  ribuan  relai  yang  terkandung  pada sistem kontrol tersebut. Bagaimana kompleks-nya melakukan pengkabelan pada relai-relai tersebut. Bayangkan saja hal ini.
            Dengan demikian "pengontrol baru" (the new controller) ini harus memudahkan para teknisi perawatan dan teknisi lapangan melakukan pemrograman. Umur alat harus menjadi lebih panjang dan program proses dapat dimodifikasi atau dirubah dengan lebih mudah. Serta harus mampu bertahan dalam lingkungan industri yang keras.  Jawabannya? Penggunaan  teknik  pemrograman  yang  sudah  banyak digunakan (masalah kebiasaan dan pada dasarnya bahwa 'people do not like to change') dan mengganti bagian-bagian mekanik dengan teknologi solid-state (IC atau mikroelektronika atau sejenisnya).
            Pada pertengahan tahun 1970-an, teknologi PLC yang dominan adalah sekuenser mesin-kondisi dan CPU berbasis  bit-slice. Prosesor AMD 2901 dan 2903 cukup populer digunakan dalam MODICON dan PLC A-B. Mikroprosesor konvensional kekurangan daya dalam menyelesaikan secara cepat logika PLC untuk semua PLC, kecuali PLC kecil. Setelah mikroprosesor konvensional mengalami perbaikan dan  pengembangan,  PLC  yang  besar-besar  mulai  banyak  menggunakan-nya. Bagaimanapun juga, hingga saat ini ada yang masih berbasis pada AMD 2903. Kemampuan komunikasi pada PLC mulai muncul pada awal-awal tahun 1973. Sistem yang pertama adalah Modbus-nya MODICON. Dengan demikian PLC bisa berkomunikasi dengan PLC lain dan bisa ditempatkan lebih jauh dari lokasi mesin sesungguhnya  yang  dikontrol.  Sekarang  kemampuan  komunikasi  ini  dapat digunakan untuk mengirimkan dan menerima berbagai macam tegangan untuk membolehkan  dunia  analog  ikut  terlibat.  Sayangnya,  kurangnya  standarisasi mengakibatkan komunikasi PLC menjadi mimpi buruk untuk protokol-protokol dan jaringa-jaringan  yang  tidak  kompatibel.  Tetapi  bagaimanapun  juga,  saat  itu merupakan tahun yang hebat untuk PLC.
            Pada tahun 1980-an dilakukan usaha untuk menstandarisasi komunikasi dengan protokol  otomasi  pabrik  milik  General  Motor  (General  Motor's  Manufacturring Automation Protocol (MAP)). Juga merupakan waktu untuk memperkecil ukuran PLC  dan  pembuatan  perangkat  lunak  pemrograman  melalui  pemgromaman
            simbolik dengan komputer PC daripada terminal pemrogram atau penggunaan pemrogram genggam (handled programmer). Sekarang PLC terkecil seukuran dengan sebuah kontrol relai tunggal (seperti produk ZEN Programmable Relay dari Omron).
Tahun 1990- dilakukan reduksi protokol baru dan modernisasi lapisan fisik dari protokol-protokol populer yang bertahan pada tahun 1980-an. Standar terakhir (IEC 1131-3),  bisa  diakses  di            http://www.plcopen.org/default.htm)  berusaha  untuk menggabungkan bahasa pemrograman PLC dibawah satu standar internasional. Sekarang bisa dijumpai PLC-PLC yang diprogram dalam diagram fungsi blok, daftar instruksi, C dan teks terstruktur pada saat bersamaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar