Perbedaan
Sinyal/Isyarat Analog Dengan Digital
Sinyal
Analog
Signal yang berupa
gelombang elektro magnetik dan bergerak atas dasar fekuensi. Frekuensi adalah
jumlah getaran bolak balik sinyal analog dalam satu siklus lengkap per detik.
Satu siklus lengkap terjadi saat gelombang berada pada titik bertegangan nol,
menuju titik bertegangan positif tertinggi pada gelombang, menurun ke titik
tegangan negatif dan menuju ke titik nol kembali (lihat gambar). Semakin tinggi
kecepatan atau frekuensinya semakin banyak siklus lengkap yang terjadi pada
suatu periode tertentu. Kecepatan frekuensi tersebut dinyatakan dalam hertz.
Sebagai contoh sebuah gelombang yang berayun bolak balik sebanyak sepuluh kali
tiap detik berarti memiliki kecepatan sepuluh hertz.
Signal
Digital
Sebagai
ganti gelombang maka signal pada sistem digital ditransmisikan dalam bentuk bit
bit biner. Sistem biner adalah sistem on – off (atau sistem 1 – 0 ), jadi bila
ada tegangan atau on maka di angkakan 1, sedang bila tidak ada tegangan
atau off maka diangkakan 0. Meski memiliki kelemahan terhadap nosie
inteferensi listrik apabila jarak semakin jauh, namun signal digital masih
dapat diperbaiki atau “direparasi” artinya dengan cara membangkitkan ulang
bit-bit tersebut dengan tidak meregenerasi noise. Sebagai perbedan maka dapat
di lihat pada gambar di bawah ini :
Gambar.
Perbedaan signal analog dan digital
Contoh sistem digital
saat ini (sebelumnya sistem analog):
·
Audio recording (CDs, DAT, mp3)
·
Phone system switching
·
Automobile engine control
Contoh sistem analog :
·
Perekam pita magnetic
·
Penguat audio
Tidak ada komentar:
Posting Komentar